Selasa, 08 September 2009

WHAT HE LOVE????

Today I took my story from the previous blog. because of my blog before I forget the pasword, so I moved my old story to this my new blog. *^____^*

Malam indah menjelang pagi ,seorang gadis belia berumur 15 tahun merenung mempersiapkan mental untuk OSPEK besok di tempat tidur.
"AKH..................."teriak rera di tempat tidur sambil membuka selimut yang menutupinya."aduh, gimana nih, ngak siap besok. aduh pasti kakak kelasnya jahat-jahat deh.....aduh.....sial, eeem...."kerut rera sambil menutupi tubuhnya dengan selimutnya, dan kembali tidur.
“rera bangun”. Teriak bunda, sambil mengetuki pintu kamar nera dengan sangat keras.
“aduh….iya bun” balas nera dari dalam kamar, sambil mengucek matanya yang sendu, dan beranjak dari tempat tidurnya.
Setelah selesai bersiap-siap rera melihat jam yang ada di dalam kamarnya sudah menunjukkan pukul 06.30.
“wah….”teriak rera dengan sangat terkejut.
“apa sih….kamu ini kerjanya Cuma telat bangun, teriak-teriakkan, ngak ada lagi yang lain” sahut bunda rera sambil memasukkan bekal ayam, nasi, dan sebotol air putih kedalam tas rera.
“mama…”
“apa??”
“ma, kan rera udah bilang jangan suka naruh bontot ke tas rera, rera bisa sendiri kok”
“apa, bisa sendiri…, eh kamu itu udah telat bangun memangnya masih sempat kamu nyiapin ini semua??”
“ya…ngak seh
“yaudah ngak usah protes, makanya kalau ngak mau di bantuin kayak anak kecil, usahakan bangun pagi jangan telat mulu” ketus bunda rera kesal”
Rera lalu mengambil tasnya, dan pergi menuku mobil dan pergi ke sekolah bersama mang dadang.
“da mama…”rera berusaha mengembalikan senyum bundanya sambil melambaikan tanganya.
Didalam mobil
“di marahin bunda gara-gara telat bangun lagi ya non” mang dadang menatap rera dengan wajah yang ingin tertawa namun di tahan sehingga menimbulkan wajah yang aneh.
“udah deh, ngak usah nayari perkara”. Jawab rera ketus sambil memalingkkan muka dari mang dadang karna malu sudah ketahuan kebiasaan rera yang ngak pernah absen tiap pagi di marahin, lalu merapikan kembali setelan baju ospeknya.
Lama didalam mobil, akhirnya mereka sampai di tempat tujuan, NEW BETA SCHOOL.
“mang dadang nanti jemput ya oke”
“siap non, perlu di bantu ngak??”
“ngak-ngak usah”. Jawab rera sambil membuka knop pintu lalu menutupnya kembali.
Tidak disangka ternyata rera terlambat.
“mampus….”, ketus rera sambil berlari dan memegang topi kerucut yang ada di kepalamya supaya tidak terbang dan menuju ke arah barisan ospek.
‘aduh, moga aja ngak ketahuan’. Dalam hati rera berkata sambil mencipitkan matanya karna ketakutan.
Rera berhenti belari dan berjalan pelan, dan masuk dari barisan belakang dengan penuh langkah strategis.
“kamu.”
Langkah rera terhenti dan melirik ke arah belakang badannya dengan di temani wajah yang super duper ketakutan. Saat rera berpaling, sudah ada seorang kakak panitia ospek yang menunggunya dengan wajah yang meyeramkan.
“kemari”
“i..i…iya kak” jawab rera dengan penuh hati-hati takut ada yang salah dan menimbulkan beban berat bagi hidup rera.
“terlambat, masuk ngendap-ngendap, dan….”mata kakak panitia ospek itu menatap rera dari atas sampai bawah, dan “Tidak lengkap”.
Rera heran dan melihat kembali apa saja yang di pakainnya, dan mulai bingung.
“ekh….misi kak. Ngak lengkap apanya ya kak???” tanya rera dengan penuh rasa kebingungan sambil menatap bergantian antara pakaiannya dan mata kakak panitiannya
“heh, ngak sadar, KALUNG PERMEN….” Teriak kakak panitia ospeknya.
Rera terkejut dan teringat kalau kalung permennya tidak ada.
“mati.” Rera menundukkan kepalanya dan memejamkan matanya, karna sanga ketakutan.
“Noru….seorang kakak panitia ospek memanggil sambil melambaikan tangannya kepada kakak panitia yang sedang berhadapan dengan rera sekarang.
Kakak paniti itu memalingkan wajahnya ke arah kakak panitia ospek lainnya yang memanggil dia. Rera melihat kedepan melihat kakak kelasnya dan menundukkan kembali kepalanya dengan cepat saat melihat kakak panitia itu memalingkan wajahnya kembali.
“kamu tunggu di sini sampai mereka selesai di ceramahin dan sampai saya kemabali lagi. Ngak boleh duduk tetap berdiri. Kalau sampai saya lihat kamu berdiri, hadiah terindah ada dari saya buat kamu.oke” ketus kakak panitianya dan pergi meninggalkan rera.
“iya kak” jawab rera takut.
Saat kakak panitia itu pergi, rera merasa lega, dan merasa tidak tertekan lagi.
“o…Noru to namanya. Hem…..jelek sama kayak orangnya udah jelek, galak, sombong, ih amit-amit kali bisa suka sama orang kayak dia.” Jawab rera sambil melihat noru berjalan.
""oke adik-adik semuanya sekarng kita akan bagi kelompok menjadi 3 kelompok, untuk kelompok pertama akan di pimpin sama kak Iza, dan kak Bram. untuk kelompok kedua di pimpin oeluh kak Noru dan kak Amel, dan untuk kelompok yang ketiga di pimpin sama kak Angga dan kak Joe.
"kak Angga.....ganteng, manis, so sweet" rera kelihat terpesona sambil melipat kedua tangannya di dadanya dan menyipitkan matanya dengan gemulai. " harus kelompok tiga, dari pada kelompok dua NORU ih..." kata rera ketus
saat setelah pembagian kelompok selesai
"akh, syukur akhir kelompok tiga juga. bagus deh..bisa caper sama kak Angga".
dari arah barat kak Noru berbisik pada salah seorang panitia ospek. lalu tak lama kemudia dari Sound System ada suara.
""ehk, pengumuman kembali disini ada satu kesalahan buat yang namanya Rera Apriyandi di pindahkan ke kelompok dua."" kata seorang panitia yang memakai Toak.
"apa???" teriak rera
semua mata memandangnya tapi rera tidak perduli, rera merasa hidupnya lagi kacau balau.
"""oke, sekarang kembali ke kelompoknya masing-masing sesuai yang telah diputuskan panitia ospek""’.
Rera ngak habis pikir, dia ngak mau masuk ke kelompoknya noru, suatu perkara besar kalau dia masuk ke kelompoknya noru. Rera ngak mau ambil resiko dia mendatangi ketua panitia ospek.
“kak, misi” dengan sedikit rasa percaya diri rera menuju ke depan.
“oh, ada apa??” sahut kakak ketua panitia.
“e…itu…itu…” rera takut bilangnya tapi ini antara hidup dan mati.
“e..ada apa”
“e…gini kak, apa pembagian kelompoknya ngak salah. Tadi kan saya kelompok tiga kenapa kelompok dua??” Tanya rera dengan wajah yang penuh rasa ingin haknya di kembalikan.
“gini ya dek, tadi ada kesalahan jadi ngak usah protes. Oke”
“tapi kak” rera mengangkat tangannya tapi belum sepenuhnya terangkat.
“ngak..” teriak kakak ketua ospek.
Dengan tegas kakak ketua ospek sudah duluan menyentaknya.
“”iiiihhhh……sumpah ya ini kejadian yang ngak bakalan aku ingat, malas benget deh ngingat kalau aku pernah jadi kelompoknya noru….”” Ketus rera dalam hati sambil mengunyam bibirnya, dan kedua tangannya saling beradu di bawah.
Dengan terpaksa rera kembali k eke kelompok barunya, kelompok noru.
“haduh…” rera menghebuskan nafasnya dan menuju barisan dengan sangat terpaksa.
“rera” panggil loisa dan tara sahabat karib yang dari smp selalu sama terus.
Rera memalingkan wajahnya
“emh…” ketus rera dengan suara paraunya dan dengan wajah yang tak sedap di pandang.
“widih, horor ra…loe sama kak noru, horror, bener-bener horror.” Tegas Loisa dengan semangat 45 nya.
“sabar ya ra, tabah aja, ntar juga kak noru lupa sama kesalahan loe” tara mencoba menasehati rera dengan penuh gemulai.
“aduh, mana mungkin dia lupa tara…lihat aja gayanya bukan tipe-tipe orang yang pelupa kan.” Ketus rera tak semangat sambil menunjukkan tangannya ke arah noru. “ loe berdua enak kelompok tiga, bias caper tu sama kak angga.”
“hahha…iya dong..” loisa memanas-manasi rera.
“kamu..”noru menunjuk ke arah rera.
“tu kan” ketus rera sebel sambil pergi menuju kelompoknya. Kelompok noru.
“dah….” Rera melambaikakn senyuman pahit kea rah Tara dan loisa
“kasihan rera nasibnya sial banget hari ini” saut tara sambil menundukkan kepalanya.
“santai aja, loe tau kan rera orangnya gimana” jawab loisa sambil merangkulkan tangannya ke leher tara sambil membawa tara pergi dari tempat itu dan kembali ke kelompok mereka, kelompok tiga.
"lelet ya" ketus noru kepada rera yang berjalan sangat pelan.
noru duduk mengangkang dan menetakkan tangannya di pahanya dan menekukkan kepalan tangannya di bawah dagunya sambil memperhatikan rera.